Yogyakarta (ANTARA) - Para koruptor di Indonesia tidak perlu dan tidak layak diberikan remisi atau pengurangan hukuman, kata Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Busyro Muqqodas di Yogyakarta.
Diminta komentarnya tentang pemberian remisi koruptor, usai ukhotbah shalat Idul Fitri 1432 H di Alun-alun Selatan, Yogyakarta, Selasa, ia menegaskan bagi koruptor yang telah merugikan negara dan membuat sengsra rakyat miskin di negeri ini jelas tidak perlu diberikan remisi atau pengurangan hukuman.
"Mestinya mereka disamakan dengan hukuman para teroris yang tidak pernah diberikan remisi, sebab koruptor justru akan merasa senang jika memperoleh remisi," kata Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Busyro Muqqodas.
Menurut dia, berkaitan dengan hal itu, Undang-undang tentang pemberian remisi harus diubah agar para koruptor di negeri ini tidak memperoleh remisi atau pengurangan hukuman.
"Jadi, yang harus dilakukan adalah mengubah dulu Undang-undang tentang pemberian remisi," ujarnya, menegaskan.
Ketika ditanya tentang hikmah Idul Fitri bagi pemberantasan korupsi, ia mengatakan Idul Fitri yang berarti kembali ke fitrah atau suci hendaknya menjadikan aparat negara didorong menemukan kualitas fitrah dalam mengelola pemerintah dan negara.
Dengan demikian, aparat negara dalam mengelola pemerintahan dan negara harus sesuai dengan semangat fitrah, menjauh dari proses politik yang koruptif dan proses politik untuk kepentingan masing-masing partai politik,
"Jadi, seharusnya sudah saatnya dibalik yaitu dalam mengelola pemerintah dan negara tidak untuk kepentingan masing-masing parpol, namun untuk kepentingan rakyat Indonesia, sebab sampai saat ini masih ada 40 juta penduduk miskin di negeri ini. Jangan justru menjadikan rakyat makin melarat karena proses politik," ucap Busyro Muqqadas, menegaskan.
Selasa, 30 Agustus 2011 -
0
komentar
Busyro: Koruptor Tidak Perlu Diberikan Remisi
Sahabat Nazaruddin Akan Bawakan Ketupat Saat Lebaran
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
Bertha mengaku kedatangannya ke Rutan Mako Brimob untuk memberikan ucapan selamat Idul Fitri 1432 Hijriah kepada temannya itu. "Saya bawa buah-buahan, macem-macem, buat dia," katanya.
Karena tidak bisa bertemu, kata Bertha, buah tersebut dititipkan kepada petugas rutan Mako Brimob. Perempuan yang mengaku sebagai salah satu pendiri Partai Demokrat itu mengatakan dia akan mencoba mengunjungi Nazaruddin kembali pada besok hari. "Ya, saya akan membawa ketupat, belum tahu bisa bertemu atau tidak," ujarnya.
Diketahui, Bertha mendatangi Mako Brimob dengan Sedan Toyota Corrola Altis hitam bernopol B 1742 DI. Bertha dilarang menemui Nazaruddin karena tidak terdaftar dalam anggota keluarga walau hari ini merupakan jam besuk tahanan. Daftar keluarga yang diperbolehkan menjenguk Nazaruddin yakni Neneng Sri Wahyuni (istri), Mujahidin Nur Hasyim (Adik Kandung), M. Nasir (saudara), Pita Zahara (Saudara) dan Aan (Supir).
Selain Bertha, sepupu Nazaruddin, M. Nasir juga terlihat mengunjungi suami Neneng Sri Wahyuni itu di Rutan Mako Brimob. Namun, dia tidak berkomentar ketika wartawan menanyakan perihal kedatangannya.
TRIBUNNEWS.COM, DEPOK - Sahabat Nazaruddin, Bertha Herawati mengunjungi Mantan Bendahara Umum Partai Demokrat itu di Rutan Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok. Namun, Bertha kecewa karena tidak diperbolehkan menemui Nazaruddin di balik selnya.
"Saya tadi tidak boleh masuk, jadi tidak bisa bertemu," kata Bertha yang berprofesi sebagai notaris itu usai menjenguk Nazaruddin di Rutan Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Selasa (30/8/2011).Bertha mengaku kedatangannya ke Rutan Mako Brimob untuk memberikan ucapan selamat Idul Fitri 1432 Hijriah kepada temannya itu. "Saya bawa buah-buahan, macem-macem, buat dia," katanya.
Karena tidak bisa bertemu, kata Bertha, buah tersebut dititipkan kepada petugas rutan Mako Brimob. Perempuan yang mengaku sebagai salah satu pendiri Partai Demokrat itu mengatakan dia akan mencoba mengunjungi Nazaruddin kembali pada besok hari. "Ya, saya akan membawa ketupat, belum tahu bisa bertemu atau tidak," ujarnya.
Diketahui, Bertha mendatangi Mako Brimob dengan Sedan Toyota Corrola Altis hitam bernopol B 1742 DI. Bertha dilarang menemui Nazaruddin karena tidak terdaftar dalam anggota keluarga walau hari ini merupakan jam besuk tahanan. Daftar keluarga yang diperbolehkan menjenguk Nazaruddin yakni Neneng Sri Wahyuni (istri), Mujahidin Nur Hasyim (Adik Kandung), M. Nasir (saudara), Pita Zahara (Saudara) dan Aan (Supir).
Selain Bertha, sepupu Nazaruddin, M. Nasir juga terlihat mengunjungi suami Neneng Sri Wahyuni itu di Rutan Mako Brimob. Namun, dia tidak berkomentar ketika wartawan menanyakan perihal kedatangannya.
Pemerintah Tetapkan Lebaran pada Rabu 31 Agustus
Pemerintah menetapkan Hari Raya Idul Fitri 1432 H jatuh pada Rabu 31 Agustus 2011. Keputusan in diambil melalui sidang itsbat penetapan 1 Syawal 1432 H yang dipimpin oleh Menteri Agama Suryadharma Ali di kantor Kementrian Agama Jakarta, Senin (29/8) sore. Sidang dihadiri antrara lain oleh Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Am’ruf Amin dan berbagai perwakilan ormas Islam Tanah Air.
Berdasarkan hasil laporan dari 33 titik pantauan hilal di seluruh Indonesia yang dibacakan dalam sidang tersebut, tak satu pun melihat hilal atau anak bulan di ufuk. Dengan demikian, 1 Syawal 1432 H jatuh pada hari Rabu 31 Agustus 2011.
Berdasarkan hasil laporan dari 33 titik pantauan hilal di seluruh Indonesia yang dibacakan dalam sidang tersebut, tak satu pun melihat hilal atau anak bulan di ufuk. Dengan demikian, 1 Syawal 1432 H jatuh pada hari Rabu 31 Agustus 2011.
Minggu, 28 Agustus 2011 -
0
komentar
Selamat Hari Raya Idul Fitri 1432 H Mohon Maaf Lahir Dan Batin.
Sebelas bulan Kita kejar dunia,
Kita umbar napsu angkara.
Sebulan penuh Kita gelar puasa,
Kita bakar segala dosa.
Sebelas bulan Kita sebar dengki Dan prasangka,
Sebulan penuh Kita tebar kasih sayang sesama.
Dua belas bulan Kita berinteraksi penuh salah Dan khilaf,
Di Hari suci nan fitri ini, Kita cuci hati, Kita buka pintu maaf.
Selamat Idul Fitri, mohon maaf lahir Dan batin
Kita umbar napsu angkara.
Sebulan penuh Kita gelar puasa,
Kita bakar segala dosa.
Sebelas bulan Kita sebar dengki Dan prasangka,
Sebulan penuh Kita tebar kasih sayang sesama.
Dua belas bulan Kita berinteraksi penuh salah Dan khilaf,
Di Hari suci nan fitri ini, Kita cuci hati, Kita buka pintu maaf.
Selamat Idul Fitri, mohon maaf lahir Dan batin
Langganan:
Postingan (Atom)